Sebenarnya ada banyak cara untuk keluar dari hubungan yang toxic. Tergantung dari anda, mau atau tidak. Jika niatnya setengah-setengah juga bakal susah. Anda harus tegas pada diri anda. Apa mau anda dan anda harus tahu jika anda terus dihubungan yang seperti itu maka akan terjadi apa setelahnya. Dan jika anda selesai dengan hubungan itu, anda akan melakukan apa. Pikirkan langkah-langkah berikutnya.
Cara Keluar Dari Hubungan Toxic Yang Tidak Memberimu Harapan
Hubungan toxic memang tidak bisa kita prediksikan, bisa menimpa pada siapa saja. Dan dari pengalaman saya pribadi dalam menghadapi hubungan toxic, yang saya lakukan ada banyak. Dan memang saat saya berada dalam hubungan toxic, saya sendiri pun akan denial bahwa saya tidap apa-apa. Karena saya optimis pasangan saya akan berubah menjadi lebih baik. Saya percaya masih bisa kok dipertahankan. Apalagi pasangan saya itu dia orangnya baik, baik sekali Dia setia, dia sangat sayang keluarga, dan pada orang dia sangat loyal.
Dan sangat gigih. Dia tipe pekerja keras. Tapi itu, dibalik semua yang baik pasti akan ada ketidaksempurnaan. Dia orangnya mudah marah, dan saat marah, omongannya sangat kasar. Tidak main tangan. Dia lebih ke menyakiti diri sendiri dengan menonjok pintu, dinding, lemari, atau membanting barang. Dan itu dia lakukan untuk menahan diri untuk tidak memukul pasangan. Dan saya hargai itu. Tapi kata-katanya, juga ternyata tidak kalah sakit dengan pukulan fisik. Mungkin jika dipikir hanya lah kata-kata. Kita bisa mengabaikannya.
Tapi bagaimana rasanya jika kata-kata itu di ucapkan setiap saat, setiap dia marah, dan kata-kata ancaman, kata-kata yang menusuk langsung di kelemahanku. Sehingga yang awalnya saya bisa menerima, saya bisa memakhlumi, perlahan mulai merasa saya sakit, saya tidak kuat. Dan ini sudah berlebihan. Sampai saya merasa, lebih baik dia memukul saya saat marah, biar saya tahu lukanya dimana, dan saya tahu harus menyembuhkannya bagaimana. Daripada dengan kata-katanya, mental saya hancur, dan rasanya ingin menjadi gila. Dan yang membuat saya bisa keluar, saya lawan rasa takutku. Putuskan dia, dia mau terima atau tidak terserah. Saya selesai.