Jika berbicara soal depresi, semua orang rasanya pernah stres, pernah merasa depresi. Seperti apa sih rasanya itu depresi. Jangan sampai salah mengartikan depresi, karena depresi itu tidak semudah penyakit demam biasa, yang beli paracetamol sudah sembuh. Tidak. Depresi adalah masalah yang ada di kepala. Ada di otak manusia. Sehingga saat itu mengalami gangguan, kita orang tidak bisa melihatnya dengan kasat mata. Kalau orang yang bersangkutan tidak memberitahukan, orang lain juga pasti tidak akan tahu.
Jangan Pernah Menyepelekan Gejala Depresi Sebelum Itu Menjadi Lebih Parah
Sehingga depresi ini adalah salah satu masalah yang berbahaya, yang harus segera diselesaikan. Yang kita harus coba untuk mencari jalan keluar, butuh pertolongan. Butuh konsultasi dengan ahlinya. Karena ini bukan hal yang mudah. Karena ini bukan hal yang bisa sembuh sendiri. Kalau tidak segera diatasi, tidak segera diselesaikan, maka ini akan berlarut-larut. Dan itu akan membuat orang semakin dalam lagi menanggapi depresi itu. Jadi jangan sampai kalian menyepelekan masalah depresi karena itu bukan hal yang mudah. Orang yang mengatakan mudah, belum mengalaminya saja. Saat orang sudah merasakan itu, itu rasanya susah sekali. Beda halnya dengan penyakit demam, flu, cacar, atau ada luka lecet, luka bakar. Itu terlihat. Sehingga orang pun tahu harus berbuat apa. Harus seperti apa. Harus melakukan apa. Harus diobati seperti apa. Tanpa harus dijelaskan. Karena sudah terlihat. Tapi kalau depresi. Itu hal yang lain. Jika orang tersebut tidak mengatakan, tidak ingin menceritakannya, ya itu akan membuat dia depresi dan menjadi gila pada akhirnya. Jadi butuh kerjasama dengan si penderita. Jika dia memiliki komunikasi yang bagus untuk mengkomunikasikan soal apa yang dirasakannya, maka orang pun tahu harus berbuat apa. Harus melakukan apa. Dan itu butuh keberanian. Karena ada beberapa orang tidak berani untuk mengeluarkan apa yang dipikirkannya. Karena merasa tidak ada orang yang bisa dipercayai. Merasa tidak ada orang yang bisa mengerti perasaannya. Sehingga dibutuhkan juga rasa percaya rasa aman dan nyaman untuk bisa berani untuk speak up.